Tanggal Rilis | : | 22 Desember 2015 |
Ukuran File | : | 0.25 MB |
Abstraksi
þ Jumlah penduduk miskin di Nusa Tenggara Barat pada September 2014 mencapai 816,62 ribuorang (17,05 persen), berkurang 4,20 ribuorang(0,19persen) dibandingkan dengan penduduk miskin pada Maret 2014 yang sebesar 820,82 ribu orang (17,24 persen).
þ Selama periode Maret – September 2014, penduduk miskin di daerah perkotaan bertambah sekitar 15,13ribu orang (dari 370,18 ribu ribu orang pada Maret 2014 menjadi 385,31 ribuorang pada September 2014), sementara di daerah perdesaan berkurang sebanyak 19,33 ribu orang (dari450,64orang pada Maret 2014 menjadi 431,31 ribuorang pada September 2014).
þ Penduduk miskin di daerah perkotaan pada Maret 2014 sebesar 18,54 persen, bertambah menjadi 19,17 persen pada September 2014. Sedangkan, untuk penduduk miskin di daerah perdesaan berkurang, yaitu dari 16,31 persen padaMaret 2014menjadi 15,52 persen pada September 2014.
þ Peranan komoditi makanan terhadap Garis Kemiskinan jauh lebih besar dibandingkan peranan komoditi bukan makanan (perumahan, sandang, pendidikan, dan kesehatan). Ini terjadi baik di Perkotaan maupun perdesaan. Pada September 2014, sumbangan Garis Kemiskinan Makanan terhadap Garis Kemiskinan sebesar 73,51persen untuk perkotaan dan 79,24 persen untuk daerah perdesaan.
þ Komoditi makanan yang berpengaruh besar terhadap nilai Garis Kemiskinan baik di perkotaan maupun perdesaan adalah beras, rokok kretek filter, gula pasir, telur ayam ras, mie instan dan bawang merah. . Komoditi bukan makanan yang berpengaruh besar terhadap nilai Garis Kemiskinan di perkotaan adalah, sedangkan di perdesaan sendiri adalah perumahan, pakaian jadi anak-anak, angkutan, bensin, kayu bakar, pakaian jadi perempuan dewasa dan pendidikan.
þ Pada periode Maret – September 2014, Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) mengalami kenaikandari 2,560 pada Maret 2014 menjadi 2,922 pada September 2014. Ini mengindikasikan bahwa rata-rata pengeluaran penduduk miskin cenderung menjauh dari Garis Kemiskinan dan terjadiketimpangan pengeluaran penduduk . Begitu juga Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) mengalami kenaikan, dari 0,606 pada Maret 2013 menjadi 0,722 pada September 2014 Dengan naiknya P2 berarti semakin tersebar penduduk miskinnya dari garis kemiskinan.
Berita Resmi Statistik Terkait
Pada September 2015 Nusa Tenggara Barat Mengalami Inflasi Sebesar 0,44 Persen
September 2016 Jumlah Penduduk Miskin Di Nusa Tenggara Barat Sebesar 786,58 Ribu Orang
NTB, September 2019 Persentase Penduduk Miskin Mencapai 13.88 Persen
September 2015 Nusa Tenggara Barat Mengalami Inflasi Sebesar 0,44 Persen
Desember 2014 Nusa Tenggara Barat Mengalami Inflasi Sebesar 2,21 Persen
Badan Pusat Statistik
Badan Pusat Statistik Kabupaten Sumbawa Barat (Statistics of Sumbawa Barat Regency) Jl. Pendidikan Nomor. 269
Kelurahan Telaga Bertong
Taliwang
Sumbawa Barat Kode Pos: 84455 Telp/Faks (0372) 81812/81813
E-Mail : bps5207@bps.go.id
Tentang Kami