Tanggal Rilis | : | 3 Januari 2017 |
Ukuran File | : | 0.97 MB |
Abstraksi
Pada
bulan Desember 2016, Nusa Tenggara Barat mengalami inflasi sebesar 0,63 persen,
atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 124,46 pada bulan November 2016 menjadi 125,25 pada
bulan Desember 2016. Angka inflasi ini berada di atas angka inflasi nasional
yang tercatat sebesar 0,42 persen.
Untuk
wilayah Nusa Tenggara Barat, Kota Mataram mengalami inflasi sebesar 0,75 persen
dan Kota Bima mengalami inflasi sebesar 0,26 persen.
Inflasi
Nusa Tenggara Barat bulan Desember 2016 sebesar 0,63 persen terjadi karena
adanya kenaikan harga yang ditunjukkan dengan kenaikan indeks pada Kelompok
Bahan Makanan sebesar 2,45 persen; Kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok &
Tembakau sebesar 0,6 persen; Kelompok Kesehatan sebesar 0,58 persen; Kelompok
Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan bakar sebesar 0,02 persen dan Kelompok
Pendidikan, Rekreasi & Olah raga sebesar 0,02 persen. Sedangkan penurunan
indeks terjadi pada Kelompok Sandang sebesar 1,07 persen dan Kelompok
Transport, Komunikasi & Jasa Keuangan sebesar 0,06 persen.
Komoditas
terbesar penyumbang inflasi adalah Beras, Kue Kering Berminyak, Bawang Merah,
Cabai Rawit, Tongkol/Ambu-Ambu, Bandeng/Bolu, Daging Ayam Ras, Tongkol Pindang,
Pisang dan Sawi Hijau.
Komoditas
yang memberikan sumbangan terbesar terjadinya deflasi adalah Emas Perhiasan,
Angkutan Udara, Semen, Tomat Sayur, Salak, Bahan Bakar Rumah Tangga, Cabai
Merah, Apel, Pepaya dan Kerudung/Jilbab.
Laju
inflasi Nusa Tenggara Barat tahun kalender Desember 2016 sebesar 2,61 persen
lebih rendah dibandingkan inflasi tahun kalender Desember 2015 sebesar 3,41
persen. Begitu juga dengan laju inflasi “tahun ke tahun” Desember 2016 sebesar
2,61 persen lebih rendah dibandingkan dengan laju inflasi “tahun ke tahun” di
bulan Desember 2015 sebesar 3,41 persen.
Dari
82 kota yang menghitung IHK, tercatat 78 kota mengalami inflasi dan 4 kota
mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Lhokseumawe sebesar 2,25
persen diikuti Kota Kupang sebesar 1,96 persen. Sedangkan inflasi terendah
terjadi di Kota Tembilahan dan Kota Padangsidimpuan sebesar 0,02 persen diikuti
Kota Cirebon sebesar 0,06 persen. Deflasi terbesar terjadi di Kota Manado
sebesar 1,52 persen dan deflasi terkecil terjadi di Kota Tegal sebesar 0,09
persen.
Berita Resmi Statistik Terkait
Desember 2016 Nusa Tenggara Barat Mengalami Inflasi Sebesar 0,63 Persen
Desember 2015 Nusa Tenggara Barat Mengalami Inflasi Sebesar 0,92 Persen
Desember 2019 Nusa Tenggara Barat Mengalami Inflasi Sebesar 0,36 Persen
Desember 2014 Nusa Tenggara Barat Mengalami Inflasi Sebesar 2,21 Persen
Januari 2016 Nusa Tenggara Barat Mengalami Inflasi Sebesar 1,16 Persen
Badan Pusat Statistik
Badan Pusat Statistik Kabupaten Sumbawa Barat (Statistics of Sumbawa Barat Regency) Jl. Pendidikan Nomor. 269
Kelurahan Telaga Bertong
Taliwang
Sumbawa Barat Kode Pos: 84455 Telp/Faks (0372) 81812/81813
E-Mail : bps5207@bps.go.id
Tentang Kami