Abstraksi
Pada
bulan April 2016 Nusa Tenggara Barat mengalami deflasi sebesar 0,43 persen.
Angka deflasi ini lebih kecil dari angka inflasi nasional yang tercatat sebesar
0,45 persen.
Dari
82 kota yang menghitung IHK, tercatat 5 kota mengalami inflasi dan 77 kota
mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Tarakan sebesar 0,45
persen diikuti oleh Kota Tual sebesar 0,22 persen. Sedangkan inflasi terendah
terjadi di Kota Banjarmasin sebesar 0,04 persen diikuti Kota Ternate sebesar
0,05 persen. Deflasi terbesar terjadi di Kota Sibolga sebesar 1,79 persen dan
terkecil di Kota Singaraja sebesar 0,06 persen. Untuk wilayah Nusa Tenggara
Barat, Kota Mataram mengalami deflasi sebesar 0,51 persen dan Kota Bima mengalami
deflasi sebesar 0,12 persen.
Deflasi
Nusa Tenggara Barat bulan April 2016 sebesar 0,43 persen terjadi karena adanya
penurunan indeks pada Kelompok Transport, Komunikasi & Jasa Keuangan
sebesar 1,38 persen; Kelompok Bahan Makanan sebesar 1,13 persen dan Kelompok
Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar sebesar 0,12 persen. Sedangkan
kenaikan indeks terjadi pada Kelompok
Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau sebesar 0,32 persen; Kelompok
Sandang sebesar 0,19 persen; Kelompok Kesehatan sebesar 0,07 persen dan
Kelompok Pendidikan, Rekreasi & Olah raga sebesar 0,00 persen.
Laju
inflasi Nusa Tenggara Barat tahun kalender (April 2016 – Desember 2015) sebesar
0,63 persen, dan laju inflasi “tahun ke tahun” (April 2016 – April 2015)
sebesar 3,83 persen.