Rekonsiliasi Data Keuangan : Bertekad Meraih Predikat WTP

"Pada kesempatan ini, saya akan menyampaikan salam dari Kepala BPS untuk seluruh peserta rekonsiliasi", ucap Kepala Biro Keuangan, Herum Fajarwati mengawali sambutan sekaligus pembukaan acara Rekonsiliasi "Data Laporan Keuangan BPS" Tahun Anggaran 2016.

Dalam rangka persiapan penyusunan dan evaluasi laporan keuangan, Biro Keuangan menyelenggarakan Rekonsiliasi Data Laporan Keuangan BPS Tahun anggaran 2016. Kegiatan tersebut diselenggarakan di Hotel New Saphir pada tanggal 2-3 November 2016. Pembukaan rekonsiliasi dihadiri oleh Kepala Biro Keuangan, Herum Fajarwati, Kepala Biro Umum, Badar, serta Kepala BPS Provinsi DIY, J. Bambang Kristianto.

Dalam sambutannya, Herum membacakan pesan dari Sestama, yang sedianya turut hadir membuka acara ini. Rekonsiliasi dihadiri oleh pengelola Sistem Akuntansi Instansi Berbasis Akrual (SAIBA) dan Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK BMN ) BPS Provinsi Selindo. Rekonsiliasi di kota Pelajar, D.I Yogaykarta ini membahas materi kebijakan akuntansi persediaan yang dikaitkan dengan temuan BPK atas LKPP 2015, yaitu "pencatatan, penatausahaan dan pelaporan atas akun akun terkait persediaan pada satuan kerja yang kurang memadai".

Rekonsiliasi juga membahas materi terkait akuntansi persediaan, aset tetap, aset lainnya, penyusunan laporan keuangan, dan pengelolaan BMN. Tujuan rekonsiliasi adalah untuk menyusun laporan keuangan BPS Tahun 2016 menjadi lebih baik dan akuntabel, harapannya predikat WTP dari BPK kembali dapat diraih BPS. Seusai pembukaan peserta rekonsiliasi diberikan pre-test, untuk mengetahui sejauh mana para pengelola SAIBA dan SIMAK BMN mengetahui konsep-konsep yang selama ini digunakan untuk penyusunan laporan keuangan. Selanjutnya peserta rekonsiliasi diberikan sharing knowledge terkait akuntansi persediaan, yang disampaikan oleh Kasubdit Bimbingan Akuntansi Instansi Kemenkeu, Dwinanto.

Hari ke dua membahas rencana kebutuhan barang milik negara, dengan nara sumber perwakilan dari Dirjend Kekayaan Negara, Kemenkeu. Upaya meraih WTP dimulai dari penguatan laporan keuangan yang baik secara berjenjang mulai dari satuan kerja, wilayah, dan instansi. Di penhujung kegiatan dilakukan post test. Hasil nilai pre-post test pada sessi penutupan diperoleh tiga peserta terbaik, yakni Sri Windarti (Papua), Deka Nur Amalia (Sulawesi Barat), dan Satriyadi (Sumatera Selatan).